How To Win Friends & Influence People (in the Digital Age) - Ringkasan 2 buku
Video dapat dilihat di https://youtu.be/51f7fALeU_s
Dale Carnegie (1888-1955) adalah seorang penulis dan pengajar yang membuat kursus-kursus terkenal di bidang self-improvement, salesmanship, corporate training, public speaking dan interpersonal skills.
Dale Carnegie (1888-1955) adalah seorang penulis dan pengajar yang membuat kursus-kursus terkenal di bidang self-improvement, salesmanship, corporate training, public speaking dan interpersonal skills.
Buku klasik
mengenai bisnis dan hubungan antar manusia ini pertama kali diterbitkan pada
tahun 1936 dan karena isinya yang masih relevan dengan situasi dan kondisi masa
kini, buku ini tetap dibaca orang yang ingin membangun persahabatan sejati,
mengembangkan jaringan dan memiliki teman yang menolongnya dalam karir.
Buku ini telah
direvisi pada tahu 1964 dan 1981 oleh anaknya Donna dan istrinya Dorothy. Pada
tahun 2011, untuk menjawab tantangan di era digital, maka diterbitkan versi
terbaru buku ini ‘How To Win Friends & Infuence People In The Digital Age’,
buku ini dibagi dalam 4 bagian besar sebagai berikut :
A.
TEKNIK DASAR HANDLING/MENANGANI ORANG
Prinsip-prinsip yang dibahas dalam buku ini dikategorikan sebagai ‘soft
skill’, ada 3 teknik dasar pada bagian pertama ini :
1.
Menahan
diri untuk mengkritik ataupun menyalahkan orang lain
Sifat dasar manusia adalah membenarkan dirinya sendiri dan selalu
menyalahkan orang lain di setiap situasi dan kondisi yang tidak baik. Apalagi
di era digital saat ini, dimana teknologi dapat menghancurkan reputasi
seseorang hancur dalam sekejap. Jadi tahan diri untuk tidak menghakimi orang
lain walaupun kita tahu pasti orang tersebut memang bersalah, gunakanlah lidah
dan jari kita untuk selalu mengeluarkan atau menulis kata-kata yang dapat
mendorong orang itu melakukan perbaikan tanpa menyalahkannya.
2.
Lebih
mudah untuk meminta orang lain melakukan apa yang kita inginkan dengan cara
memberikan apa yang orang tersebut inginkan daripada dengan cara mengancam.
Menurut Sigmund Freud, pendiri aliran psikoanalisis dalam bidang psikologi, keinginan
terdalam dan terpenting dari setiap
manusia adalah keinginan untuk dihargai. Untuk itu kita harus membiasakan diri
untuk memberikan pujian, komplimen dan apresiasi secara tulus tanpa
dibuat-buat, di era digital saat ini kita dapat melakukannya dengan menekan
‘like’ di Facebook atau Youtube atau menuliskan komentar pujian.
3.
Cari
tahu keinginan atau kemauan utama orang lain, memang untuk ini dibutuhkan
kemampuan cerdas dan spontan sehingga kiat dapat mempengaruhi orang lain. Lebih
banyak intuisi dibandingkan intelektualitas dalam melakukan hal itu dan
tentunya juga harus dilakukan dengan penuh kelembutan, seperti yang tertera
dalam huruf Latin pada penindih kertas predien Amerika Serikat ke-34, Dwight
Eisenhower “Lembut dalam sikap, kuat dalam tindakan”.
B.
6 CARA AGAR ORANG MENYUKAI ANDA
Dale Carnegie memberikan 6 cara yang efektif untuk membuat orang menyukai kita :
1.
Tunjukkan
minat yang tulus terhadap orang lain
Kita bisa mendapatkan lebih banyak teman dalam dua bulan dengan menjadi
lebih tertarik pada orang lain daripada dalam dua tahun dengan mencoba membuat
orang lain tertarik pada kita. Selalu tunjukkan ketertarikan kita terhadapa
lawan bicara kita dengan tulus tanpa dibuat-buat, bisa dengan mencari tahu
hobinya, subyek pembicaraan yang membuatnya tertarik atau menaykan pendapat
atau nasihat di bidang yang dikuasainya dengan baik.
2.
Tersenyumlah
Dengan tersenyum secara tulus tanpa kelihatan terpaksa atau dibuat-buat,
orang akan mendapatkan impresi bahwa kita adalah orang yang ramah dan
bersahabat. Lebih mudah mempengaruhi orang lain dengan cara yang ramah daripada
cara yang tidak bersahabat. Pada era digital sekarang, dimana tatap muka secara
langsung semakin jarang dilakukan, kita dapat mengirimkan senyuman memalui
emoji atau emoticon baik dalam sosial media maupun bentuk pesan elektonik
lainnya.
Sebuah senyuman tidak memerlukan biaya dan memperkaya orang yang
menerimanya tanpa membuat orang yang memberinya lebih miskin. Sebuah senyuman
hanya membutuhkam waktu sekejap tapi memori yang ditinggalkan oleh penerimanya
akan bertahan selamanya.
3.
Ingat
selalu NAMA
Dengan mengingat nama orang dan menyebutkannya saat kita bicara
dengannya, orang tersebut akan merasa dihargai atau dianggap berharga, karena
setiap orang lebih tertarik dengan namanya sendiri ketimbang nama orang lain.
Presiden Amerika Serikat ke-42,
Bill Clinton terkenal akan kemampuannya untuk mengingat nama dan hal itu
menjadikannya sebagai orang yang dapat meyakinkan bukan hanya pendukungnya saja
tapi juga para oposisi partainya.
Satu tips yang sangat berguna di buku ini adalah agar kita selalu
menggunakan nama seseorang dalam konteks yang tepat, misalnya pengusaha
terkenal Richard Branson, di kalangan temanya dikenal sebagai ‘Richard’ atau
‘Mr. Branson atau oleh orang Inggris
kebanyakan ‘Sir Branson’, jadi jangan sampai kita melakukan kesalahan untuk
menyebut nama orang lain di dalam email atau twit kita, karena hal ini akan
merusak hubungan kita dengan orang tersebut.
4.
Menyimak
dengan baik
Pada bulan Maret 2008, Dave Carroll, seorang musisi asal Kanada
menggunakan maskapai United Airlines dalam perjalanannya menuju Nebraska, saat
transit di Chicago, dia melihat bahwa gitarnya sedang dilempar dari ruang kargo
pesawat dan terjatuh, ia berusaha untuk bicara dengan pramugari, serta karyawan
United Airlines di landasan, namun tidak ada seorangpun mempedulikannya. Gitar
merk Taylor seharga US$ 3,500 miliknya ternyata rusak dan Dave mengeluarkan
biaya US$ 1,200 untuk memperbaikinya, selama setahun dia mencoba minta ganti
rugi atas kerusakan tersebut, namum permintaannya tidak pernah didengar.
Akhirnya Dave Carroll menulis sebuah lagu berjudul “United Breaks Guitars” pada
bulan Juli 2009 dan menggugah lagu itu di YouTube, dalam waktu 2 minggu video
itu mendapatkan 4 juta view dan menyebabkan harga saham United Airlines turun
10% sehingga para pemegang sahamnya rugi US$ 180 juta.
Pelajaran yang dapat kita ambil adalah selalulah jadi pendengar yang
baik dan dorong orang lain untuk bicara tentang dirinya, karena di era digital
ini kehidupan kita semakin terisolasi karena semakin jarang ada orang yang mau
meluangkan waktu untuk menyimak.
5.
Bahas
yang penting bagi mereka
Pada era digital saat ini, kebanyakan orang berkomunikasi untuk menarik
perhatian orang dan menyampaikan pesan untuk mengedukasi orang lain. Padahal
cara yang lebih mudah adalah membahas suatu hal yang merupakan hal penting bagi
lawan bicara kita, sebelum kita dapat mempengaruhi orang tersebut. Dengan membicarakan
hal-hal yang merupakan minat lawan bicara kita, dia akan merasa bahwa kita
adalah teman bicara yang menarik dan dapat dipercaya. Ada perbedaan mendasar
antara teman dan penggemar/fans, termasuk ‘friends’ kita di Facebook maupun
‘followers’ kita di media sosial, yaitu teman memiliki kesetiaan dan pengaruh
jauh lebih besar daripada penggemar. Walaupun banyak yang menjual akun dengan
jutaan teman atau penggemar, kita tetap dapat merasakan kepalsuannya.
6.
Buat
orang lain merasa lebih baik
Banyak contoh usaha-usaha kecil yang dapat dilakukan yang dapat
memberikan dampak besar, seperti seorang sopir taksi di New York yang tanpa
pamrih mengembalikan handphone Steve Scanlon, seorang executive coach terkenal
atau bagaimana para pramuniaga di Macy’s yang meningkatkan penjualan mereka
dengan cara lebih memperhatikan dan membantu para pengunjung untuk hal-hal
kecil seperti mengantar ke kamar kecil, membawa barang belanjaan ke mobil dan
menggendong bayi mereka.
Banyak orang membuat kesalahan dengan menyamakan inspirasi dan
implementasi. Sebuah rencana besar selalu membutuhkan instruksi rinci untuk
mewujudkannya, jadi selalulah membuat orang lain merasa penting dan lakukanlah
apa yang kita harapkan orang lain lakukan.
C.
CARA MENDAPATKAN DAN MENJAGA KEPERCAYAAN ORANG
LAIN
1.
Hindari
berdebat
Kita tidak bisa menang dalam berdebat, karena jika kalah berdebat
berarti kita kalah dan jika kita menang berarti kita kalah juga, sebab lawan
bicara kita akan merasa inferior dan malah tambah yakin akan pendiriannya
daripada mengakui dan mempercayai argumen kita. Jaman sekarang, jika diperhatikan
kolom komentar dalam media sosial selalu penuh berisi akan pendapat orang yang
berdebat mengenai suatu hal dan menonjolkan kemampuan dirinya sendiri tanpa
mempedulikan perasaan orang lain. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan
perhatian, tapi hanya sedikit orang yang tahu caranya untuk mendapatkan
perhatian sekaligus kepercayaan pada saat bersamaan, yaitu dengan menghindari
debat kusir.
2.
Jangan
pernah berkata “Kau Salah!”
Cara paling cepat untuk mendapatkan musuh adalah dengan mengatakan ‘Kau
salah’ di depan umum, karena pada umumnya orang akan menjadi defensif dan
merasa dihakimi. Tidak ada gunanya membeberkan kesalahan orang lain dalam
email, twitter atau kolom komentar di media sosial, karena hal itu akan
mempermalukan orang lain, hargailah selalu pendapat orang lain, bersikaplah
lebih diplomatis dalam menyuarakan pendapat kita secara rendah hati dan terbuka,
maka kita akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
3.
Akui
kesalahan
Jika kita melakukan kesalahan dan kita menyadarinya, segera akui
kesalahan tersebut dan minta maaf secara tulus. Cara yang paling ampuh adalah
menyalahkan diri sendiri setelah mengakui kesalahan tersebut dan jangan pernah
menyalahkan orang lain ataupun kondisi lingkungan tempat kita berada, maka
niscaya orang akan lebih mudah memaafkan kesalahan kita dan tidak
mengungkit-ungkitnya lagi.
4.
Awali
dengan ramah
Mulailah suatu pertemuan dengan sikap ramah, walaupun orang yang kita
temui sudah menunjukkan sikap yang tidak bersahabat, jangan menggunakan reaksi
dan respon orang lain sebagai patokan satu-satunya bagaimana kita harus
bersikap. Kesan pertama yang ditangkap jika kita bersikap ramah akan selalu
lebih diingat daripada kita bersikap provolatif, karena mendapatkan teman
dimulai dengan sikap ramah.
5.
Rahasia
Socrates
Socrates adalah salah satu filsuf terbesar dalam sejarah umat manusia.
Rahasia Socrates sederhana, yaitu mulai semua percakapan tentang hal-hal yang
kita semua setujui. Jangan mulai dengan membahas perbedaan. Tekankan tujuan
bersama dan biarkan lawan bicara kita mengatakan ya dan, jika mungkin, jangan
pernah mengizinkannya untuk mengatakan tidak.
6.
Biarkan
orang lain bicara dan mendapatkan penghargaan
Sifat buruk seorang pemimpin adalah mengakui/klaim saat situasi baik
tapi melemparkan kesalahan pada orang lain saat situasi memburuk. Kebanyakan
orang berusaha meyakinkan orang dengan terlalu banyak bicara, tapi sebaiknya
biarkanlah orang lain bicara dan mendapatkan penghargaan atas keberhasilan
bersama, maka niscaya orang itu akan menjadi teman yang baik.
7.
Mendapatkan
kerja sama
Setiap orang pasti lebih yakin untuk menjalankan sesuatu yang merupakan
idenya daripada ide orang lain. Jadi untuk mendapatkan dukungan kerja sama dari
orang atau sekelompok orang, masukkanlah ide kita ke pikiran mereka dan biarkan
mereka merasa itu adalah ide mereka dan dengan penuh keyakinan mereka akan
menjalankannya.
8.
Menggugah
sifat mulia
Kita sering menjumpai orang yang melakukan kesalahan fatal dan kita
biasanya ingin mencela atau memarahi orang tersebut, tapi hal ini hanya akan
membuat situasi tidak nyaman dan tidak menghasilkan apapun. Cobalah untuk
secara bijaksana kita memahami mengapa orang itu melakukan hal itu dan gugahlah
sifat mulia di dalam hati nuraninya dengan cara kita menempatkan diri sebagai dirinya.
9.
Berbagi
pengalaman hidup
Orang-orang yang merasa senasib sependeritaan akan membentuk ikatan
pertemanan yang kuat, untuk itu jangan menyimpan kesedihan atau penderitaan
kita sendiri, berbagilah, apalagi di era digital ini sangat mudah untuk berbagi
melalui media sosial.
10.
Beri
tantangan
Di dalam hati setiap orang sudah tertanam jiwa untuk bersaing dengan
sesamanya. Untuk mewujudkan hal terbaik adalah dengan memberikan tantangan atau
menciptakan kompetisi, karena seperti koneksi diperlukan agar kita terus
berusaha, kompetisi diperlukan agar kita terus berjuang.
D.
JADI PEMIMPIN : MEMBUAT PERUBAHAN TANPA
PENOLAKAN
Awali dengan positif, walaupun kita tahu apa yang akan kita sampaikan
mungkin tidak berkenan bagi lawan bicara kita, tapi dengan memulai percakapan
secara jujur dan tulus, lawan bicara kita bisa lebih bersedia menerima ide
kita.
Akui kekurangan kita sebelum mengkritik orang lain,, karena dengan
mengakui kesalahan sendiri kepercayaan diri akan tumbuh dan orang lain akan lebih
mudah menerima kita dan merasa kita memahami sudut pandang mereka.
Sampaikan kesalahan tanpa menarik perhatian dengan cara tidak menegur
orang bersalah di depan umum, kadangkal kesalahan atau kegagalan adalah produk
dari keadaan bukan karena ketidakmampuan kita. Hal ini harus ditangani tanpa gembar-gembor,
sehingga orang yang melakukan kesalahan mendapatkan kepercayaan diri dan
kekuatan mereka kembali.
Lebih baik mengajukan pertanyaan daripada memberi perintah secara
langsung, karena pada dasarnya manusia tidak suka diperintah. Dengan bertanya,
kita membuat orang yang mendengarnya tidak merasa diperintah atau disuruh,
karena orang akan dengan senang hati melakukan hal yang dirasa merupakan idenya
sendiri.
Selamatkan muka orang (save face) bila orang tersebut melakukan
kesalahan dan gagal dalam melaksanakan tugasnya dengan cara akui kegagalan yang
terjadi, buka dialog untuk membahas mengapa kegagalan terjadi, pisahkan orang
secara personal dari kesalahannya, belajar dari kegagalan itu dan menciptakan
metode untuk mencegah kesalahan yang sama terjadi lagi.
Fokus pada kemajuan dengan selalu memberikan pujian untuk kemajuan
sekecil apa pun dan berikan apresiasi pada setiap peningkatan, hindari untuk senantiasa
melontarkan kritik apabila terjadi kesalahan atau kegagalan. Pujian dan
dorongan semangat adalah dua elemen penting dalam memotivasi seseorang untuk
mewujudkan potensi mereka dalam memperbaiki kesalahan atau mengatasi tantangan.
Berikan reputasi baik kepada orang lain untuk dapat mengubah perilakunya
menjadi lebih baik, karena dengan menunjukkan bahwa sifat-sifat baik telah ada
di dalam dirinya, maka orang itu akan berusaha mencapainya.
Buat orang lain melakukan apa yang kita minta dengan senang hati dengan
cara menciptakan situasi ‘win win’, yaitu memikirkan apa tujuan dan kemauan
orang lain dikaitkan dengan apa tujuan dan kemauan kita sendiri.
Buku yang telah
terjual lebih dari 10 juta copy dalam 36 bahasa ini akan membuat kita mencapai hal-hal penting dalam
kehidupan ini,yaitu :
1.
Keluar
dari kebiasaan atau mental buruk, pikirkan pikiran baru, dapatkan visi baru,
temukan ambisi baru.
2.
Berteman
dengan cepat dan mudah.
3.
Meningkatkan
popularitas kita.
4.
Mempengaruhi
orang dengan cara berpikir kita.
5.
Meningkatkan
pengaruh kita, prestise kita, kemampuan kita untuk menyelesaikan masalah.
6.
Menangani
keluhan, menghindari pertengkaran, menjaga agar hubungan pertemanan kita lancar
dan menyenangkan.
7.
Menjadi
pembicara yang lebih baik, pembicara yang lebih menghibur.
8.
Membuat
antusiasme di antara rekan kerja Anda.
Untuk pembaca
yang membutuhkan buku ini dalam bentuk pdf, mohon cantumkan alamat email pada
kolom comment di bawah.
setyaadip@gmail.com
BalasHapusPDF sudah dikirim, mohon cek emailnya, tks
Hapuskak, mohon dikirimkan ebooknya ya, ini email saya aisyahruslinanda@gmail.com
BalasHapusterimakasih
PDF sudah dikirim, mohon cek emailnya, terima kasih
HapusBoleh minta pdf nya ke email tatadita48@gmail.com terima kasih kak :)
BalasHapusBoleh minta pdf nya ke email tatadita48@gmail.com terima kasih kak :)
BalasHapusBoleh, PDF sudah dikirim, terima kasih
Hapusemail.uhuy2@gmail.com
BalasHapusKak boleh minta pdf nya. Trims
BalasHapusVernung@gmail.com
Hapuszuzuzazizaxu@gmail.com kak
BalasHapusBoleh dibantu kirim pdf nya kak ke email saya zais.ariyono@gmail.com , terimakasih
BalasHapus